Your are here: Home // Cinta Bahasa dan Odong-odong

Cinta Bahasa dan Odong-odong

Ketika kebanyakan orang berpikir tentang
, apa yang terlintas dalam pikiran adalah biasanya informasi dasar yang tidak terlalu menarik atau bermanfaat. Tapi ada lebih banyak untuk
dari sekadar dasar.

Bahasaku bahasa Indonesia

Kupakai kujaga kubangga

Mari kawan kita berbahasa Indonesia

Dengan tepat baik dan benar....

Aku bangga berbahasa Indonesia

Itu penggalan lirik lagu Bahasaku Bahasa Indonesia karya JuliaTampubolon. Meski adabagian lirikyang terkesansloganistis, seperti

Mari kawan kita berbahasa Indonesia/ Dengan tepat baik dan benar...,lagu tersebut menemukan maknanya dalam konteks

Indonesiasaat ini, di mana petingginya suka menyusupkan bahasa asing dalampidatonya"sampaitimbul kesan seolah bahasa Indonesiabegitu miskinnyahingga diperlukan bahasa lain untukmenyampaikan maksud sangpetinggi.

Bahasaku Bahasa Indonesiamenjadiseperti pengingat orang akanbahasa ibu. Ia mengajak orang untuk ingat akan

SumpahPemuda. Berikut penggalan lirik lainnya, Satu Tanah Airku Indonesia/Satu bangsaku Indonesia/ Satu bahasaku Indonesia/ Indonesia kucinta....

Lagu berirama riang itu menjadipemenangpertama Ajang Cipta Lagu Anak (Acila) yang berlangsung pada14 Mei.Pemenang lain darilomba cipta lagu yang digagas penyanyiTika Bisono ituadalahMenjadi Penerang karyaIrfan Mohammad Noersebagai juara 2, Tersenyumlah (Irfan Noor, juara 3), Kau Istimewa(Ita Susanto,harapan 1),

Tak Lagi Kecil (Rendy Puja Utama,harapan 2 ), dan Ibu (Ate M, harapan 3). Acila juga memberipenghargaan khusus untuk finalis termuda kepada

Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:

Alma Raihannah (11) lewat lagu Kupu-Kupu. Cukup variatif dari sisi tema lagu, mulaidari persahabatan, optimisme, cinta lingkungan, cinta orangtua, dancinta Tanah Air.

Acila menyumbang perbendaharaan lagu anak yangbelakangan dikeluhkan sejumlah kalangan. Tak kurang dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar menyatakankeprihatinan akan kurang populernya lagu anak yang baik. Linda Gumelar,yang membuka Acila, mengatakan, anak-anak sejak usia dini perlumendapat asupan lagu yang mampu menumbuhkan rasa saling berbagi, gotongroyong, cinta lingkungan, dan cinta Tanah Air.

Tika Bisono,psikolog, pemerhati anak itu,menjawab kebutuhan lagu anak lewat Acila.Kita kekurangan lagu yang bisa dinyanyikan anak-anak. Ribuan laguanak kalah dengan lagu orang dewasa. Anak-anak kita menyanyikan laguorang dewasa yang tak sesuai dengan perkembangan usia mereka, ujarTika.

Album lagu anak

Laguanak sebenarnya boleh dikata cukup tersedia dalam bentuk rekaman.Perusahaan rekaman Cakrawala Musik Nusantara (CMN), misalnya, telahmenerbitkan empat album seri Koleksi Abadi: Lagu Taman Kanak-kanakdengan musik garapan Kak Nunuk. Volume 4 dari seri tersebut rencananyaakan dirilis pada Minggu (12/6) pagiini di area car free day, JalanThamrin, Jakarta.

Setiap seri album memuat lagu anak dari masa kemasa plussejumlah lagu baru. Pada album Volume 4 ini misalnya tersajilagu Tek Otek dan Kepala Pundak Lutut Kaki. Lagu yang belumdiketahui penggubahnya itu menjadi nyanyian anak setidaknya sejak awal1960-an.Kemudian lagu karya AT Mahmud (1970-an).

Ada juga laguindah karya Cornel Simanjuntak, Bungaku (1950-an). Sebagai pengingatkita kutip lirik lagu seluruhnya, Waktu menyingsing fajar/ Pagi sunyisenyap/ Matahari bersinar/ Mengganti malam glap/ Nampak Sekuntum bunga/Di muka rumahku/ Kepala mas juwita/ Daunnya beledu....

Albumjuga memuat lagu anak era akhir 1980-an, yaitu Abang Tukang Basoyang dulu dipopulerkan Melisa. Lirik lagu sedikit direvisi. Kamiminta izin kepada Mamo Agil (pencipta lagu ini) untuk mengubah syairjuga tidak pakai kol menjadi tapi minta pakai kol tujuannya supayaanak-anak mau makan sayur, kata Sufeni Susilo, Marketing Manager PTGema Nada Pertiwi yang menaungi CMN.

Dalam pemilihan lagu, Sufenimempertimbangkan unsur edukasi dan menghindari unsur konsumtivismedan kekerasan (bullying).Lagu yang berkait dengan olok-olok kondisifisik, dikhawatirkan Sufeni bisa berpotensi menjadi bahan ejekananak-anak.

Satu lagu baru yang disodorkan album Koleksi Abadi iniadalah lagu Naik Odong-odong. Sekadar info,odong-odong adalah mediahiburan anak-anak yangdisuguhkankeliling kampung.Anak-anak naikpermainan berupa mobil, pesawat, atau binatang yang digerakkanabang-abang dengan cara dikayuh dengan diiringi lagu anak sepertidisebut dalam lagu. Tukang Odong-odong kerjanya mengayuh/ Sambil putarmusik yang enak didengar/ Kalau ngantuk odong pun berhenti berputar....

Ditengah gemuruhnya lagu dalam industri musik saat ini, lagu anak memangperlu kreatif agar sampai ke telinga pendengarnya. Mereka harus bersaingdengan lagu-lagu dari bintang pop, seperti Justin Bieber yang digemarianak-anak.

Sebenarnya kalau banyak media yang mau putarkan (lagu anak), anak-anak juga bisa suka, kata Sufeni.

Radio di Jakarta, seperti Bahana 101,8 FM, Woman Radio, dan Female Radiomempunyai program lagu anak.Pihak lain yang dianggap banyak berjasamemasyarakatkan lagu anak saat ini adalah para abang-abang pengayuhodong-odong. Setiap kali keliling kampung, mereka selalu memutar laguanak. Hidup odong-odong!

Tidak ada salahnya untuk baik-informasi yang terakhir pada
. Bandingkan apa yang telah Anda pelajari di sini ke artikel masa depan sehingga Anda dapat tetap waspada terhadap perubahan di bidang
.

Leave a reply

Copyright © 2009 binatang langka.
Designed by Theme Junkie. Converted by Wordpress To Blogger for WP Blogger Themes. Sponsored by iBlogtoBlog.