Your are here: Home // Selamatkan Si Bondol

Selamatkan Si Bondol

Ketika Anda belajar tentang sesuatu yang baru, mudah merasa kewalahan oleh jumlah informasi relevan yang tersedia. Artikel informatif akan membantu Anda berfokus pada titik sentral.

JAKARTA, KOMPAS.com " Nama si bondol atau elang bondol mungkin kurang akrab di telinga sebagian besar warga DKI Jakarta. Padahal, jenis burung pemangsa ini, bersama Salak Condet, sejak tahun 1989 ditetapkan sebagai maskot provinsi kota ini.

Sayangnya, burung bernama ilmiah (Latin) Haliastur indus ini semakin langka alias di ambang kepunahan. "Populasinya sudah sangat berkurang akibat ulah sebagian warga yang kurang bertanggung jawab," tutur Nely Rustarini, Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI di arena IndoGreen Forestry Expo 2011 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat (15/4/2011).

Kelangkaan ini, kata Nely, terutama dipicu ulah sejumlah oknum yang menangkap dan memperjualbelikansi maskot Ibu Kota secara ilegal. "Kami sudah mengadakan pengawasan intensif hingga operasi dadakan ke pasar-pasar burung dan tempat-tempat perdagangan satwa," kata Nely.

Sebagian besar informasi ini berasal langsung dari pro
. Hati-hati membaca untuk mengakhiri hampir menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.

Pihak Polisi Kehutanan (Polhut) BKSDA DKI pun sudah menangkap sejumlah pedagang satwa yang dilindungi tersebut. Sayangnya, hal itu belum sepenuhnya sukses menghilangkan perdagangan liar si bondol.

Burung yang berhasil disita, lanjut Nely, kemudian dibawa ke penangkaran yang berada di Balai Konservasi Wilayah II, Tegal Alur, Jakarta Barat. Jika kondisinya sudah memungkinkan, burung tersebut akan dilepas ke alam bebas.

Elang bondol sebelumnya memiliki habitat di Kepulauan Seribu dan wilayah pesisir pantai dan rawa di wilayah utara Jakarta. "Saat ini masih bisa ditemukan di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu," kata Nely.

Selain penangkapan liar, rusaknya habitat ideal elang bondol akibat perluasan wilayah kota dan berkurangnya wilayah rawa di Jakarta menjadi penyebab berkurangnya jenis satwa yang dilindungi ini.

Meski sudah melakukan pengawasan hingga ke rumah-rumah penduduk, pihak BKSDA, kata Nely, tetap mengharapkan peran aktif warga DKI untuk ikut mengawasi penangkapan ilegal si maskot. Supaya bisa menikmati pemandangan elang bondol menghiasi langit Jakarta, warga diharapkan bisa segera melapor bila menemukan oknum yang memperdagangkan burung langka tersebut. Laporan dapat disampaikan ke BKSDA DKIdi Jalan Salemba Raya Nomor 8, Jakarta Pusat, atau ke nomor telepon 021-3158142.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

Leave a reply

Copyright © 2009 binatang langka.
Designed by Theme Junkie. Converted by Wordpress To Blogger for WP Blogger Themes. Sponsored by iBlogtoBlog.