Your are here: Home // Selamat Pagi Pak Guru!

Selamat Pagi Pak Guru!

Artikel ini menjelaskan beberapa hal tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, dan jika Anda tertarik, maka ini patut dibaca, karena Anda tidak pernah tahu apa yang Anda tidak tahu.

Cerpen Ramdhani Nur

œSelamat pagi Pak Guru! œSelamat pagi anak-anak! Apakah saya mengajar disini? œBukaaan!!! seru anak-anak serentak. œHahaha! gelegar pak Guru. Pak Guru keluar dari pintu kelas menyisakan tawa kecil di wajahnya.

Berapa tepatnya umur Pak guru, tidak ada yang benar-benar tahu. Bulan kemarin sepertinya anak-anak baru memberi kado sarung tenun sebagai hadiah ulang tahun. Cuma entah ulang tahun yang ke berapa. Dia sendiri lupa tanggal lahirnya. Yah anggap saja sudah 62 tahun. Kalau sekarang  sedikit pikun ya artinya wajar saja. œSelamat pagi Pak Guru! œSelamat pagi Ajeng! Tidak masuk kelas? œSaya Mutia Pak Guru! œOh maaf. Huahahaha! pak Guru pun berlalu.

Wah makin parah saja. Walaupun memang sudah berlangsung lama, tapi lupa pada anak didik sendiri rasanya keterlaluan. Bagaimana mungkin sampai tidak ingat pada anak-anak yang selalu dia temui hampir setiap hari. Atau juga mungkin bukan sekedar masalah ingatan yang makin berkurang, melainkan kaca mata yang mulai tidak sesuai lagi dengan usia.

Meski sesungguhnya, berkat menantunya yang bekerja di kantor dinas kesehatan kota, dia sudah berganti lebih dari tiga kacamata untuk lebih dari tiga jenis kefatalan mata yang diidapnya. Minus, rabun, katarak dan mungkin sekarang glaucoma. Meski sudah hampir 40 tahun mengajar dia sendiri agak kurang mengerti akan penyakit terakhir yang disebutkan sang menantu ketika keluar dari ruang pemeriksaan dokter mata. œMesti dioperasi, Pak! Harus! œKalau tidak? œLama-lama Bapak sama sekali tidak bisa melihat. œButa? œIya begitulah. œYah, sudahlah. œSudahlah bagaimana, Pak? Membiarkan mata Bapak jadi buta? œBapak masih bisa melihat kok. Itu motormu, itu patung KB, itu toko kelontong, itu apotek, ya kan? Hahaha!

Tawanya sudah menjadi khas. Tidak keras tapi meyakinkan. Kebahagian, kecerian dan ketulusan seolah mengalir di dalamnya. Meracuni suasana siapa saja yang tersemprot oleh tawanya. Bisa jadi orang yang baru mengenalnya akan menganggap dia agak sedikit sedeng.

Jika fakta Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah Anda out-of-date, bagaimana yang mempengaruhi tindakan dan keputusan? Pastikan Anda tidak membiarkan slip Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah informasi penting oleh Anda.

Tapi itu pasti salah, mereka terjebak dalam dunia yang menganut paham bahwa berlebihan adalah tidak normal. Dunia Pak Guru tidak begitu. Miftahul, muridnya yang duduk di kelas 4 badannya berlebihan. Di usianya yang ke-10 dia sudah harus menggusung 62 kg berat badannya. Pak Guru tidak pernah menganggapnya tidak normal. Atau Masturi yang murid kelas 5 yang warna kulitnya seperti lebih gelap dari papan tulis kapur. Dan Pak Guru selalu mengingatkan murid-muridnya untuk tidak melihat semua kelebihan itu sebagai sebuah ketidaknormalan.

œKaki saya panjang sebelah, aku Jumi. œWah hampir sama dong, hanya saja kaki saya pendek sebelah, salut  Iwan œDari kecil wiwir saya sungwfing, senyum Jasmadi. œNggak apa-apa nanti kalau ada program operasi bibir sumbing, kamu ikutan ya bareng bapak saya! celoteh Anisa.

Yah, inilah dunia yang diciptakan Pak Guru pada generasinya. Menghormati dan menyayangi ketidaknormalan. Pak Guru pun kadang trenyuh sendiri merengkuh dunianya ini. Membuatnya kian tersadar jika kepikunan, tawa yang berlebih dan kemudian kebutaan yang bakal menghampiri nanti, semuanya sudah bersandar pada dunia yang tepat.

œPak Guru mau pensiun ya? œIni? œHasnah Pak Guru, murid kelas 6. œOh, masuk Hasnah. Tidak ada pelajaran hari ini? œSekarang hari minggu Pak! œOh, hahaha! Pantas saja kamu tidak pakai seragam. œJadi Pak Guru akan pension? œNanti kalau umur bapak sudah 60. œUmur Bapak sekarang berapa? œItulah masalahnya, Bapak tidak terlalu ingat. Tapi kata menantu Bapak, umur Bapak  sudah lewat 60. œArtinya Bapak akan pension? œSeharusnya begitu. Lagi pula bapak sudah sedikit pikun dan sukar melihat. œTapi Bapak tidak lupa dengan sejarah-sejarah yang sering Bapak ajarkan? œHahaha! Sejarah adalah diri Bapak dan Bapak tidak mungkin lupa diri kan? Lagi pula kenapa kamu mengkhawatirkan itu Hasnah? œSaya cuma ingin memastikan kapan saya harus memberikan bunga ini kalau suatu saat Pak Guru akan pergi.

Pak Guru senyap.

Pak Guru terisak. Air matanya melukiskan kenangan akan baktinya selama hampir 40 tahun demi pendidikan ini. Demi generasi yang dia bangun atas dasar pernghormatan dan kasih sayang terhadap perbedaan, kekurangan, kelebihan dan ketidaknormalan. Sekaligus kekhawatiran jika generasi ini tergerus oleh waktu dan kejamnya peradaban. Tapi Pak Guru bisa apa? Purna semua tugas, tuntas semua bakti. Kini adalah masa-masa dimana dia mesti tersenyum menerima bunga. Seperti sebuah simbol rasa cinta dan wewangi di pekuburan.

****** Cirebon, di suatu masa

Pertanggungan ini artikel informasi adalah sebagai lengkap dapat hari ini. Tapi kau selalu harus meninggalkan terbuka kemungkinan bahwa penelitian di masa depan dapat mengungkap fakta-fakta baru.

Leave a reply

Copyright © 2009 binatang langka.
Designed by Theme Junkie. Converted by Wordpress To Blogger for WP Blogger Themes. Sponsored by iBlogtoBlog.