Artikel berikut menyajikan informasi yang sangat terbaru tentang . Jika Anda memiliki minat khusus dalam
, maka artikel ini informatif diperlukan membaca.
MADRID, KOMPAS.com - Dua penggawa tim nasional Spanyol, kiper Iker Casillas dan penyerang David Villa, mengaku tetap berelasi baik, meski klub yang mereka bela, Real Madrid dan Barcelona, berlomba menjadi yang terbaik di Spanyol. Barca dan Madrid bertemu lima kali musim ini, dua kali di semifinal Liga Champions, dua kali di Liga BBVA, dan sekali di final Copa del Rey. Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.
Pada leg pertama semifinal Liga Champions, terjadi sejumlah peristiwa yang memunculkan konflik kedua kubu dan berujung aksi saling menuntut di muka UEFA. Setelah itu, menurut Marca, tak satu pun dari kedua pihak duduk satu meja, sampai Casillas dan Villa melakukannya, di depan media, untuk menyatakan bahwa kejadian di klub tak akan berdampak di tim nasional. "Tak seorang pun mengatakan kepadaku Anda harus menjadi teman Villa atau harus minum bir dengannya, atau aku akan berhenti berteman dengan Xavi, yang kukenal sejak 15 tahun atau Pique," ujar Casillas. "Tak ada yang berubah. Dalam pertandingan-pertandingan itu, kami bukan rekan, tetapi rival. Di tim nasional, semuanya kembali normal. Semua ini lebih karena media. Semuanya fiktif," timpal Villa. (MRC)
Pada leg pertama semifinal Liga Champions, terjadi sejumlah peristiwa yang memunculkan konflik kedua kubu dan berujung aksi saling menuntut di muka UEFA. Setelah itu, menurut Marca, tak satu pun dari kedua pihak duduk satu meja, sampai Casillas dan Villa melakukannya, di depan media, untuk menyatakan bahwa kejadian di klub tak akan berdampak di tim nasional. "Tak seorang pun mengatakan kepadaku Anda harus menjadi teman Villa atau harus minum bir dengannya, atau aku akan berhenti berteman dengan Xavi, yang kukenal sejak 15 tahun atau Pique," ujar Casillas. "Tak ada yang berubah. Dalam pertandingan-pertandingan itu, kami bukan rekan, tetapi rival. Di tim nasional, semuanya kembali normal. Semua ini lebih karena media. Semuanya fiktif," timpal Villa. (MRC)
