Your are here: Home // Mungkinkah Pemberontak Libya Tetap Bersatu

Mungkinkah Pemberontak Libya Tetap Bersatu

Apakah Anda mencari beberapa informasi di dalam,
? Berikut adalah up-to-date laporan dari para ahli
yang seharusnya tahu.

LONDON, KOMPAS.com -  Para pemberontak Libya yang telah mengusai benteng terakhir Moammar Khadafy di Tripoli bukanlah kesatuan yang solid. Aliran dan kepentingan mereka yang bergabung dalam Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya beragam. Faktor Khadafy, yang jadi musuh bersama, merupakan unsur pemersatu.

Dengan tersingkirnya Khadafy, meski kekuatannya belum benar-benar lumpuh, kekhawatiran tentang perpecahan dalam kepemimpinan para pemberontak meningkat. Para diplomat Inggris, Selasa (23/8/2011) malam, berdiskusi tentang apakah Dewan Transisi Nasiona Libya dapat mencegah perang sipil, pasca kejatuhan Khadafy.

Lebih dari 30 negara, termasuk Inggris dan Perancis, telah mengakui NTC sebagai pemerintah Libya yang sah.  Namun para menteri Inggris, sebagaimana dilansir Daily Mail,  sangat prihatin tentang kemampuan para pemimpin pemberontak untuk mengawasi transisi damai menuju demokrasi setelah Kolonel Moammar Khadafy tumbang.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.

Sejumlah laporan kemarin memperkirakan, Dewan Transisi terbelah dalam pertikaian saat peluang untuk berkuasa mendekat. Ketakuatan di London, Paris, dan Washington adalah bahwa kepemimpinan darurat mungkin tidak cukup efektif mencegah kejatuhan model Irak yang kemudian berkembang jadi kekacauan, yang bisa mendorong mimpi buruk pengerahan pasukan Barat untuk menjaga perdamaian. Pemerintah Inggris cemas pasukan pemberontak akan terlibat dalam pembalasan berdarah terhadap para pendukung Khadafy.

Seorang jurubicara pemerintah Inggris mengatakan, kontrol atas kelompok-kelompok yang berbeda yang ada dalam tubuh pemberontak merupakan 'salah satu tantangan utama NTC'.

Sejumlah komentator khawatir, pemberontakan yang berujung pada kejatuhan Khadafy itu dapat memberi kesempatan bagi kaum fundamentalis Islam dan simpatisan Al Qaeda untuk membangun pijakan kuat di negara Afrika Utara tersebut.

Dewan Transisi Nasional Libya dibentuk 27 Februari 2011 untuk mewakili wajah politik kaum oposisi. Ketuanya Mustafa Abdel Jalil, mantan menteri peradilan yang mundur pada Februari karena keberatan atas kekerasan yang dilancarkan rejim Khadafy. Anggotanya lainnya yaitu Mahmoud Jibril yang menjabat sebagai perdana menteri dan ketua dewan eksektif NTC. Ia sebelumnya pejabat tinggi bidang pembangunan rejim Khadafy. Duduk sebagai menteri keuangan adalah Ali Tarhouni. Ia sebelumnya berada di pengasingan dan kembali ke Libya untuk membantu oposisi. Lalu ada Shokri Ghanem, mantan menteri perminyakan dan perdana menteri rejim Khadafy. Satu lagi adalah Moussa Koussa, mantan menteri luar negeri dan kepala intelijen Khadafy.

Apakah ada benar-benar ada informasi tentang
yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.

Leave a reply

Copyright © 2009 binatang langka.
Designed by Theme Junkie. Converted by Wordpress To Blogger for WP Blogger Themes. Sponsored by iBlogtoBlog.