Ketika Anda belajar tentang sesuatu yang baru, mudah merasa kewalahan oleh jumlah informasi relevan yang tersedia. Artikel informatif akan membantu Anda berfokus pada titik sentral.
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal Mabes Polri bersama Bank Indonesia memusnahkan uang palsu yang ditemukan di Indonesia sepanjang tahun 2003-2010. Pemusnahan dilakukan di Gedung BI, Selasa (13/9/2011). Semakin banyak informasi otentik tentang
Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
. Baca terus untuk fakta
bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.
Sebagaimana dipaparkan Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Brigadir Jenderal Arif Sulistianto, dalam jumpa pers di BI, uang palsu yang dimusnahkan kali ini berjumlah 367.049 lembar. Berdasarkan nilai pecahan uang palsu itu, berjumlah Rp 24,134 miliar. Uang palsu itu terdiri dari sejumlah pecahan, di antaranya pecahan 100.000, 50.000, bahkan 2.000."Setelah koordinasi dengan BI, kepolisian, dan Mahkamah Agung, ada penetapan pemusnahan uang palsu dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tanggal 18 Juli 2011," kata Arif. Eko Yulianto, Kepala Biro Perencanaan dan Pengendalian Uang BI menambahkan, pemusnahan uang palsu kali ini menjadi dasar untuk pemusnahan di beberapa wilayah kepolisian.
Sebagaimana dipaparkan Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Brigadir Jenderal Arif Sulistianto, dalam jumpa pers di BI, uang palsu yang dimusnahkan kali ini berjumlah 367.049 lembar. Berdasarkan nilai pecahan uang palsu itu, berjumlah Rp 24,134 miliar. Uang palsu itu terdiri dari sejumlah pecahan, di antaranya pecahan 100.000, 50.000, bahkan 2.000."Setelah koordinasi dengan BI, kepolisian, dan Mahkamah Agung, ada penetapan pemusnahan uang palsu dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tanggal 18 Juli 2011," kata Arif. Eko Yulianto, Kepala Biro Perencanaan dan Pengendalian Uang BI menambahkan, pemusnahan uang palsu kali ini menjadi dasar untuk pemusnahan di beberapa wilayah kepolisian.
