Apakah Anda ingin mencari tahu apa yang mereka-in-the-tahu harus katakan tentang
? Informasi dalam artikel di bawah ini berasal langsung dari para ahli baik informasi dengan pengetahuan khusus tentang
.
JAKARTA, Kompas.com - Bila di dunia musik ada julukan K-Pop buat para bintang penyanyi asal Korea, di dunia bulu tangkis, Korea memiliki Lee Yong Dae. Korean Pop atau disingkat Kpop memang tengah naik daun, lagu-lagu dari Korea ini tengah menginvasi industry musik di luar Korea termasuk di Indonesia. Reputasi band-band asal Korea memiliki penggemar setia, tapi ternyata tak hanya di dunia musik, atlet bulutangkis asal Korea pun digandrungi para penggemarnya terutama remaja putri. Salah satu atlet yang memiliki banyak penggemar adalah Lee Yong Dae. Bukan tanpa alasan mereka mengidolakan atlet yang lahir tahun 1988 itu, tetapi karena prestasinya yang segudang di sektor ganda, ditambah wajahnya yang bisa menyaingi para selebritis Korea sendiri. Lee memulai karirnya di tanah kelahirannya, bakatnya memang terlihat sedari dirinya masih berada di level junior, tercatat ia mampu menjadi juara kejuaraan dunia Junior di usianya yang ke 17. Ia berhasil menjadi juara bersama dengan Ha Jung Eun, yang kini kembali menjadi pasangannya setelah sejak tahun 2007 Lee diduetkan dengan Lee Hyo Jung di ganda campuran. Baik di nomor ganda putra maupun ganda campuran, Lee berhasil menorehkan namanya di puncak podium berbagai turnamen. Sepanjang 2005 hingga 2007, Lee berhasil mengoleksi empat gelar juara di ganda putra, sementara di campuran dia hanya berhasil menjadi yang terbaik di Swiss Terbuka tahun 2007 dan Thailand Terbuka tahun 2006. Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Pada 2008, berhasil menyabet gelar-gelar bergengsi di tahun ini. Bersama dengan Jung Jae Sung, ia menjadi salah satu ganda yang patut diwaspadai, setelah menggebrak panggung All England dan menjadi juara di kejuaraan bulutangkis tertua itu, ditambah menjadi yang terbaik di Kejuaraan Asia. Puncaknya adalah saat ia berhasil meraih medali emas Olimpiade bersama dengan Lee Hyo Jung. Kala itu ia bahkan mengalahkan jago ganda campuran asal Indonesia, Nova Widhianto/Liliyana Natsir. Emas yang didapatkannya itu sekaligus menobatkan dirinya sebagai peraih emas Olimpiade termuda di cabang bulutangkis, ia bahkan belum genap berusia 20 tahun saat itu. Setelah itulah namanya semakin terkenal dikalangan pecinta bulutangkis, bahkan di tanah airnya ia menjadi idola baru. Bahkan setiap gerak geriknya mulai diperhatikan media, meski sempat canggung dengan perhatian masyarakat yang begitu besar, akhirnya Lee mampu beradaptasi dengan keadaan itu dan bisa menikmatinya. Lee pun sudah menorehkan namanya di jajaran peraih gelar juara Indonesia Open. Tahun 2009 lalu, ia berhasil menjadi juara Djarum Indonesia Open Super Series dengan menaklukan peraih medali perak Olimpiade 2008, Cai Yun/Fu Haifeng dari China. Ia pun sudah membuka tahun 2011 ini dengan manis, ia semakin membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu atlet bulutangkis papan atas. Ia berhasil menyabet gelar juara di turnamen yang memperebutkan hadiah terbesar tahun ini, Korea Premier Super Series, bersama dengan Jung ia berhak atas uang tunai sekitar US$ 86.400. Di ajang Djarum Indonesia Open 2011 ini tak ayal lagi Yong Dae bisa menjadi penarik para penggemar bulu tangkis baik lokal mau pun para ekspatriat Korea di Indoensia.
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Pada 2008, berhasil menyabet gelar-gelar bergengsi di tahun ini. Bersama dengan Jung Jae Sung, ia menjadi salah satu ganda yang patut diwaspadai, setelah menggebrak panggung All England dan menjadi juara di kejuaraan bulutangkis tertua itu, ditambah menjadi yang terbaik di Kejuaraan Asia. Puncaknya adalah saat ia berhasil meraih medali emas Olimpiade bersama dengan Lee Hyo Jung. Kala itu ia bahkan mengalahkan jago ganda campuran asal Indonesia, Nova Widhianto/Liliyana Natsir. Emas yang didapatkannya itu sekaligus menobatkan dirinya sebagai peraih emas Olimpiade termuda di cabang bulutangkis, ia bahkan belum genap berusia 20 tahun saat itu. Setelah itulah namanya semakin terkenal dikalangan pecinta bulutangkis, bahkan di tanah airnya ia menjadi idola baru. Bahkan setiap gerak geriknya mulai diperhatikan media, meski sempat canggung dengan perhatian masyarakat yang begitu besar, akhirnya Lee mampu beradaptasi dengan keadaan itu dan bisa menikmatinya. Lee pun sudah menorehkan namanya di jajaran peraih gelar juara Indonesia Open. Tahun 2009 lalu, ia berhasil menjadi juara Djarum Indonesia Open Super Series dengan menaklukan peraih medali perak Olimpiade 2008, Cai Yun/Fu Haifeng dari China. Ia pun sudah membuka tahun 2011 ini dengan manis, ia semakin membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu atlet bulutangkis papan atas. Ia berhasil menyabet gelar juara di turnamen yang memperebutkan hadiah terbesar tahun ini, Korea Premier Super Series, bersama dengan Jung ia berhak atas uang tunai sekitar US$ 86.400. Di ajang Djarum Indonesia Open 2011 ini tak ayal lagi Yong Dae bisa menjadi penarik para penggemar bulu tangkis baik lokal mau pun para ekspatriat Korea di Indoensia.
. Setelah Anda terbiasa dengan ide-ide ini, Anda akan siap untuk pindah ke tingkat berikutnya.