Anda harus dapat menemukan beberapa fakta yang sangat diperlukan tentang
dalam paragraf berikut. Jika ada setidaknya satu fakta anda tidak tahu sebelumnya, bayangkan perbedaan itu bisa membuat.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi Hendri Saparini menyesalkan fungsi penentuan anggaran negara yang biasa diberikan wewenangnya kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) justru diambilalih oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tumpang tindih fungsi itu menyebabkan potensi korupsi oleh anggota DPR semakin besar. Menurutnya, tak banyak anggota dewan yang bersikap netral. Para anggota DPR saat ini lebih mengutamakan kepentingan partai, dirinya pribadi, maupun konstituen yang dulu memilih mereka untuk duduk di kursi legislatif. "Sebelum reformasi, peran dari Bappenas sangat besar. Perkiraan biaya untuk kebutuhan negara ada di Bappenas. Sekarang perannya minimal. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) kadang tidak dipakai. Sekarang yang menentukan lebih banyak di DPR," ujar Hendri saat menghadiri diskusi "Indonesiaku Dibelenggu Koruptor", Sabtu(4/6/2011). "Semua dibuat harus berdasarkan persetujuan DPR karena fungsi anggaran sehingga bukan lagi kepada arahan untuk kepentingan nasional, tapi ini untuk konstituen saya atau bukan, untuk daerah saya atau bukan. Seolah-olah cuma jatah-menjatah. Dibagi pertama bagi partainya, kemudian bagi daerahnya," lanjutnya. Selain itu, kata Hendri, akibat tingginya desakan globalisasi dan munculnya perusahaan-perusahaan swasta, baik nasional maupun asing, mengakibatkan DPR membuat undang-undang tentang kebijakan ekonomi yang justru tidak berpihak pada rakyat. Bukan hanya anggota dewan, birokrasi dalam pemerintahan juga disuap hanya untuk menguntungkan para pengusaha. Alhasil, lanjut Hendri, susah untuk menghentikan cara-cara korupsi seperti demikian. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
"Suap juga dilakukan untuk mengeluarkan Undang-undang. Bukan hanya level perizinan di daerah. Mereka (pengusaha asing) akan cari celah. Selama pejabatnya masih bisa disuap, korupsi itu terjadi untuk mendorong regulasi yang menguntungkan swasta. Yang membuat itu, ya, birokrasi dan DPR. Untuk anggaran kayaknya semua koalisi. Mana yang betul-betul oposisi saya tidak tahu," katanya. Hendri mengungkapkan, para pengusaha tersebut bisa melakukan apapun lewat suap DPR atau pemerintah daerah (pemda). Salah satu contoh nyata adalah banyaknya perizinan perusahaan tambang yang bermasalah. "Kita kan tidak boleh naif bahwa pemain global ingin menguasai ekonomi kita. Kalau Undang-undang membolehkan mereka, ya sudah, tidak akan bawa pengaruh untuk menghentikan mereka," papar Hendri. Hendri kemudian memberi contoh mengenai Undang-undang Migas dan Undang-Undang Penanaman Modal. Menurutnya, kedua undang-undang itu dibuat bukan tanpa suap. "Artinya, bukan tanpa timbal balik. Kita juga tahu itu. UU itu sangat liberal, sangat sulit untuk bisa dilacak pembelokan arah kebijakan ekonomi. Terjadi korupsi yang maha dahsyat di situ dan kita susah menghentikannya," ujarnya. Ia mengatakan, berbagai dugaan korupsi dan suap ini mengakibatkan seringkali program-program pemerintah salah sasaran sehingga hasilnya bukan untuk rakyat yang benar-benar membutuhkan. Oleh karena itu, lanjutnya, bukan hanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang harus bekerja, tapi juga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "BPK harus punya orang-orang yang bisa dipercaya untuk melakukan audit terhadap anggaran yang dibuat dan telah digunakan untuk rakyat. Temuan banyak di situ (BPK), tetapi tebang pilih juga ada di situ. Di bawah yang bertugas menyidik ada auditor. Di atasnya ada anggota badan yang menentukan hasilnya. Itu yang harus dikuatkan agar bisa melihat bahwa anggaran benar-benar dipakai dan tidak salah sasaran. Contoh, laporannya dana untuk pasar di daerah, padahal daerah membutuhkan penguatan di sektor kesehatan, itu salah satu contoh salah sasaran," tukasnya.
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
"Suap juga dilakukan untuk mengeluarkan Undang-undang. Bukan hanya level perizinan di daerah. Mereka (pengusaha asing) akan cari celah. Selama pejabatnya masih bisa disuap, korupsi itu terjadi untuk mendorong regulasi yang menguntungkan swasta. Yang membuat itu, ya, birokrasi dan DPR. Untuk anggaran kayaknya semua koalisi. Mana yang betul-betul oposisi saya tidak tahu," katanya. Hendri mengungkapkan, para pengusaha tersebut bisa melakukan apapun lewat suap DPR atau pemerintah daerah (pemda). Salah satu contoh nyata adalah banyaknya perizinan perusahaan tambang yang bermasalah. "Kita kan tidak boleh naif bahwa pemain global ingin menguasai ekonomi kita. Kalau Undang-undang membolehkan mereka, ya sudah, tidak akan bawa pengaruh untuk menghentikan mereka," papar Hendri. Hendri kemudian memberi contoh mengenai Undang-undang Migas dan Undang-Undang Penanaman Modal. Menurutnya, kedua undang-undang itu dibuat bukan tanpa suap. "Artinya, bukan tanpa timbal balik. Kita juga tahu itu. UU itu sangat liberal, sangat sulit untuk bisa dilacak pembelokan arah kebijakan ekonomi. Terjadi korupsi yang maha dahsyat di situ dan kita susah menghentikannya," ujarnya. Ia mengatakan, berbagai dugaan korupsi dan suap ini mengakibatkan seringkali program-program pemerintah salah sasaran sehingga hasilnya bukan untuk rakyat yang benar-benar membutuhkan. Oleh karena itu, lanjutnya, bukan hanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang harus bekerja, tapi juga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "BPK harus punya orang-orang yang bisa dipercaya untuk melakukan audit terhadap anggaran yang dibuat dan telah digunakan untuk rakyat. Temuan banyak di situ (BPK), tetapi tebang pilih juga ada di situ. Di bawah yang bertugas menyidik ada auditor. Di atasnya ada anggota badan yang menentukan hasilnya. Itu yang harus dikuatkan agar bisa melihat bahwa anggaran benar-benar dipakai dan tidak salah sasaran. Contoh, laporannya dana untuk pasar di daerah, padahal daerah membutuhkan penguatan di sektor kesehatan, itu salah satu contoh salah sasaran," tukasnya.
terus tumbuh, Anda akan mulai melihat bagaimana
cocok ke dalam skema keseluruhan hal. Mengetahui bagaimana sesuatu berhubungan ke seluruh dunia juga penting.