Paragraf berikut ini merangkum karya para ahli
yang benar-benar akrab dengan semua aspek
. Heed saran mereka untuk menghindari kejutan
.
JAKARTA, KOMPAS.com - KLH dan EPA Tanda Tangani MoU Pengelolaan LingkunganKementerian Lingkungan Hidup (KLHY) dan Environmental Protection Agency (EPA) menandatangani MoU, Selasa (28/6/2011). MoU tersebut menandai kerja sama KLH dan EPA dalam pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Menteri KLH Muhammad Hatta mengatakan, "MoU ini merupakan langkah positif dalam usaha untuk menghadapi tantangan-tantangan besar dalam melindungi lingkungan." Menurut Hatta, lewat kerja sama ini Indonesia bisa belajar dari EPA yang berpengalaman mengelola lingkungan. Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.
Sementara, Dubes Amerika Serikat Scot Marciel mengatakan, "Amerika Serikat berkomitmen untuk berkerja sama dengan Indonesia dalam menjawab berbagai tantangan lingkungan hidup yang dihadapi kedua negara, dan menjadi mitra usaha internasional untuk melindungi lingkungan." Kepala EPA untuk Masalah Internasional dan Suku Pribumi Michelle DePass mengatakan bahwa Indonesia adalah mitra penting dalam perlindungan lingkungan global. Juli nanti, DePass akan berkunjung ke Indonesia bertemu dengan KLH untuk finalisasi rencana kerja sama EPA-KLH itu. Salah satu wujud nyata MoU ini adalah memberi kerangka kerja pada program "Breathe Easy, Jakarta", program kerja sama EPA dan Pemda DKI untuk meneliti kualitas udara Jakarta dan mengembangkan strategi efektif untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat Ibu Kota, termasuk masalah polusi. Dalam penandatanganan hari ini, Indonesia diwakili oleh Menteri LH dan Amerika diwakili oleh Dubes Amerika Serikat. Masalah lingkungan yang masuk hendak diatasi antara lain perbaikan kawasan pertambangan dan polusi. Selain masalah lingkungan, kemitraan yang dijalin juga mencakup sektor pendidikan, hak asasi, iptek, kesehatan, dan kewirausahaan.
Sementara, Dubes Amerika Serikat Scot Marciel mengatakan, "Amerika Serikat berkomitmen untuk berkerja sama dengan Indonesia dalam menjawab berbagai tantangan lingkungan hidup yang dihadapi kedua negara, dan menjadi mitra usaha internasional untuk melindungi lingkungan." Kepala EPA untuk Masalah Internasional dan Suku Pribumi Michelle DePass mengatakan bahwa Indonesia adalah mitra penting dalam perlindungan lingkungan global. Juli nanti, DePass akan berkunjung ke Indonesia bertemu dengan KLH untuk finalisasi rencana kerja sama EPA-KLH itu. Salah satu wujud nyata MoU ini adalah memberi kerangka kerja pada program "Breathe Easy, Jakarta", program kerja sama EPA dan Pemda DKI untuk meneliti kualitas udara Jakarta dan mengembangkan strategi efektif untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat Ibu Kota, termasuk masalah polusi. Dalam penandatanganan hari ini, Indonesia diwakili oleh Menteri LH dan Amerika diwakili oleh Dubes Amerika Serikat. Masalah lingkungan yang masuk hendak diatasi antara lain perbaikan kawasan pertambangan dan polusi. Selain masalah lingkungan, kemitraan yang dijalin juga mencakup sektor pendidikan, hak asasi, iptek, kesehatan, dan kewirausahaan.