Jadi apa yang
benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang
- info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberitahu Anda.
Tangerang, Kompas - Bayi kembar empat dilahirkan Paramitha Harsary (25) lewat operasi caesar di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Kabupaten Tangerang, Senin (13/6). Dua bayi perempuan dan dua bayi lelaki tersebut dilahirkan pada usia kandungan 32 minggu dalam kondisi normal. Kembar dua atau tiga sudah sering kami tangani. Akan tetapi, kembar empat baru pertama kali kami tangani, kata dokter spesialis kandungan Budiyanto Chandra, yang membantu persalinan, dalam jumpa pers di RS Siloam Karawaci, Rabu (15/6). Keempat bayi diberi nama Najma Khalisha Alpharabi (bobot lahir 1,515 kilogram) dan Najma Khalila Alpharabi (1,485 kg) berjenis kelamin perempuan serta Muhammad Khalif Alpharabi (2,255 kg) dan Muhammad Khairan Alpharabi (1,64 kg) adalah lelaki. Setelah ditangani secara intensif, bobot Khalisha mencapai 2,28 kg, Khalila (2,205 kg), Khalif (2,255 kg), dan Khairan (2,6 kg). Budiyanto menyatakan, Paramitha datang periksa sejak usia kandungan 22 minggu. Pada usia kandungan 24-26 minggu, Paramitha merasakan kandungannya sakit luar biasa. Mengingat usia kandungan belum cukup waktu, tim dokter tidak berani mengambil tindakan operasi. Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
Namun, Budiyanto melanjutkan, pada minggu ke-32 Paramitha sudah tidak tahan. Kontraksi sangat kuat dan perut sudah amat besar. Maka, kami memutuskan segera melakukan operasi mengingat usia kandungan sudah memungkinkan bayi untuk dilahirkan, katanya. Risiko tinggi Dokter spesialis anak Erick Kan mengatakan, keempat bayi terlahir dalam kondisi sehat dan normal. Padahal, risiko kematian bayi kembar empat cukup tinggi, mencapai 30 persen. Bayi kembar tiga memiliki risiko kematian 16 persen dan kembar dua 5 persen. Paramitha, yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, mengaku sangat senang atas kelahiran keempat anaknya tersebut. Selama ini Paramitha tinggal di Padang, Sumatera Barat, bersama suaminya, Robby Kurniawan (30).(PIN)
Namun, Budiyanto melanjutkan, pada minggu ke-32 Paramitha sudah tidak tahan. Kontraksi sangat kuat dan perut sudah amat besar. Maka, kami memutuskan segera melakukan operasi mengingat usia kandungan sudah memungkinkan bayi untuk dilahirkan, katanya. Risiko tinggi Dokter spesialis anak Erick Kan mengatakan, keempat bayi terlahir dalam kondisi sehat dan normal. Padahal, risiko kematian bayi kembar empat cukup tinggi, mencapai 30 persen. Bayi kembar tiga memiliki risiko kematian 16 persen dan kembar dua 5 persen. Paramitha, yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, mengaku sangat senang atas kelahiran keempat anaknya tersebut. Selama ini Paramitha tinggal di Padang, Sumatera Barat, bersama suaminya, Robby Kurniawan (30).(PIN)
, orang lain yang perlu tahu tentang
akan mulai aktif mencari Anda.