Ketika kebanyakan orang berpikir tentang
, apa yang terlintas dalam pikiran adalah biasanya informasi dasar yang tidak terlalu menarik atau bermanfaat. Tapi ada lebih banyak untuk
dari sekadar dasar.
JAKARTA, KOMPAS.com " Tawuran antarkelompok remaja yang diduga remaja Kebon Singkong dan remaja Kavling PLN di Jalan Cipinang Muara III, Jakarta Timur, terjadi pada Senin (23/5/2011) pukul 20.30 WIB. Dua siswa SMP, yaitu Afrianto (16) dan Jordi (16), menderita luka. Saat diserang sekitar 20 remaja, keduanya bersama belasan rekan mereka sedang duduk-duduk di halaman toko yang menjual air minum isi ulang, beras, dan jasa internet. Jordi mendapat 15 jahitan di kaki, sedangkan Afrianto luka memar di punggung karena sabetan roda gigi bertali. Keduanya dibawa ke RS Yadika, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Para penyerang yang membawa golok, rantai, gir, dan tongkat besi, datang berlarian dari arah timur. Ini merupakan serangan kali kedua. Setengah jam sebelumnya, mereka menyerang empat remaja yang sedang duduk-duduk di tepian selokan di belakang gedung SMP Negeri 25 PGRI, dekat mushala yang sedang diperbaiki. Keempat remaja yang diduga warga Kaveling PLN diserang kelompok yang diduga remaja Kebon Singkong, pukul 20.00. Keempat remaja kabur ke barat dan masuk gang sempit. Setengah jam kemudian, terjadilah serangan kedua yang melukai Jordi dan Afrianto. Awalnya, keduanya dibawa ke klinik terdekat, tetapi karena fasilitas terbatas, kata saksi bernama Sya'ban (40), kedua korban dibawa ke RS Yadika menggunakan bajaj. Kapolsek Metro Jatinegara Komisaris Dewoto saat ditemui mengatakan belum mengetahui pelaku yang mengakibatkan kedua remaja terluka. Ia mengatakan, polisi mengerahkan 15 anggota Serse, Sabhara, dan Intel. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
Mereka mencari para pelaku tawuran, tetapi tak seorang pun ditemukan. Meski demikian, polisi memperoleh sejumlah barang bukti, antara lain roda gigi bertali kuning di dasar selokan. Roda gigi (gear) tersebut diduga digunakan untuk melukai Afrianto. Komisaris Dewoto mengatakan, Jordi tidak tahu benda apa yang melukai kakinya. Sya'ban menduga, Jordi terluka oleh benda tajam. Sementara itu, Sya'ban juga mengungkapkan, awalnya para penyerang yang diduga remaja Kebon Singkong berniat menyerang pada Minggu (21/5/2011) malam. "Malam itu, ada sekitar 20 remaja jalan bareng dengan membawa parang, samurai, celurit, dan gear. Saya mengancam mereka, kalau mereka tawuran, saya akan lapor polisi. Mereka pun membatalkan niat mereka dan bubar," papar Sya'ban. Ia mengatakan, tawuran antarremaja yang diduga tinggal di Kebon Singkong dan Kavling PLN ini tahun lalu berlangsung sebanyak lima kali. "Motifnya, mau menunjukkan siapa yang jagoan," ujar Sya'ban. "Jika remaja Kebon Singkong bisa memukul mundur remaja Kavling PLN, maka mereka jago, dan begitu juga sebaliknya," kata Sya'ban. Jalan Cipinang Muara III kerap dijadikan lokasi saling serang antarremaja. Sya'ban pun kerap mengeluhkan hal itu karena mengganggu kenyamanan. Kaca rumahnya sempat pecah akibat ulah remaja yang saling menyerang. "Kalau sudah rusak seperti ini, siapa yang akan mengganti," ungkapnya.
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.
Mereka mencari para pelaku tawuran, tetapi tak seorang pun ditemukan. Meski demikian, polisi memperoleh sejumlah barang bukti, antara lain roda gigi bertali kuning di dasar selokan. Roda gigi (gear) tersebut diduga digunakan untuk melukai Afrianto. Komisaris Dewoto mengatakan, Jordi tidak tahu benda apa yang melukai kakinya. Sya'ban menduga, Jordi terluka oleh benda tajam. Sementara itu, Sya'ban juga mengungkapkan, awalnya para penyerang yang diduga remaja Kebon Singkong berniat menyerang pada Minggu (21/5/2011) malam. "Malam itu, ada sekitar 20 remaja jalan bareng dengan membawa parang, samurai, celurit, dan gear. Saya mengancam mereka, kalau mereka tawuran, saya akan lapor polisi. Mereka pun membatalkan niat mereka dan bubar," papar Sya'ban. Ia mengatakan, tawuran antarremaja yang diduga tinggal di Kebon Singkong dan Kavling PLN ini tahun lalu berlangsung sebanyak lima kali. "Motifnya, mau menunjukkan siapa yang jagoan," ujar Sya'ban. "Jika remaja Kebon Singkong bisa memukul mundur remaja Kavling PLN, maka mereka jago, dan begitu juga sebaliknya," kata Sya'ban. Jalan Cipinang Muara III kerap dijadikan lokasi saling serang antarremaja. Sya'ban pun kerap mengeluhkan hal itu karena mengganggu kenyamanan. Kaca rumahnya sempat pecah akibat ulah remaja yang saling menyerang. "Kalau sudah rusak seperti ini, siapa yang akan mengganti," ungkapnya.
bahwa Anda dapat memasukkan ke dalam tindakan, maka dengan segala cara, melakukannya. Anda tidak akan benar-benar dapat memperoleh manfaat dari pengetahuan baru Anda jika Anda tidak menggunakannya.