Artikel menarik alamat beberapa isu kunci tentang
. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang
.
JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas pemilik suara di PSSI yang mendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro ingin Agum Gumelar dicopot sebagai Ketua Normalisasi. Agum dinilai gagal karena tak mampu memimpin kongres 20 Mei lalu yang berakhir deadlock. Ketika dipilih FIFA sebagai Ketua KN, tugas utama Agum memang memimpin kongres. Ia juga diminta menyatukan semangat rekonsiliasi dari semua pihak. Sayangnya, hal ini dinilai gagal. Pada kongres 20 Mei lalu, Agum tak mampu mengendalikan keadaan yang penuh interupsi.Agum juga dikatakan sering membuat rakyat Indonesia takut dengan pernyataan-pernyataannya di media. Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
"Pak Agum berkali-kali melakukan kebohongan. Kembali dari Zurich dia bilang Pak George Toisutta legowo mundur. Kita cross check ternyata tidak benar. Lalu, dia bilang Presiden sudah memanggil pak George dan memintanya mundur, ternyata tidak benar," tutur Saleh Mukadar, yang mewakili mayoritas pemilik suara, Selasa (31/5/2011). "Terakhir dia bilang Frank Van Hattum (perwakilan FIFA di kongres) merekomendasikan sanksi untuk Indonesia, ternyata hal ini dibantah Van Hattum." Selain Agum, anggota-anggota KN lainnya juga harus dirombak. Mayoritas suara berharap, KN baru nantinya yang dipilih FIFA dapat bersikap netral. "KN dibentuk dalam jangka waktu tertentu dan sekarang sudah kadaluwarsa. Dibutuhkan KN baru yang tidak memihak. Tidak punya kepentingan dengan pihak yang bertikai. Tidak punya hutang budi kepada siapa pun," tuntas Saleh.
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
"Pak Agum berkali-kali melakukan kebohongan. Kembali dari Zurich dia bilang Pak George Toisutta legowo mundur. Kita cross check ternyata tidak benar. Lalu, dia bilang Presiden sudah memanggil pak George dan memintanya mundur, ternyata tidak benar," tutur Saleh Mukadar, yang mewakili mayoritas pemilik suara, Selasa (31/5/2011). "Terakhir dia bilang Frank Van Hattum (perwakilan FIFA di kongres) merekomendasikan sanksi untuk Indonesia, ternyata hal ini dibantah Van Hattum." Selain Agum, anggota-anggota KN lainnya juga harus dirombak. Mayoritas suara berharap, KN baru nantinya yang dipilih FIFA dapat bersikap netral. "KN dibentuk dalam jangka waktu tertentu dan sekarang sudah kadaluwarsa. Dibutuhkan KN baru yang tidak memihak. Tidak punya kepentingan dengan pihak yang bertikai. Tidak punya hutang budi kepada siapa pun," tuntas Saleh.
, orang lain yang perlu tahu tentang
akan mulai aktif mencari Anda.