MONACO, KOMPAS.com " Penyerang Lionel Messi mencetak gol dan
assist yang membuat Barcelona menang 2-0 atas FC Porto, yang sejak menit ke-89 bermain dengan sembilan orang, pada pertandingan Piala Super Eropa di Stade Louis II, Jumat (26/8/2011). Messi menaklukkan kiper Helton pada menit ke-39, atau lima menit setelah ia berganti sepatu. Gol bermula dari Fredy Guarin melakukan
back-pass kepada Rolando. Namun, Rolando tidak bereaksi sesuai harapan sehingga bola terus bergulir ke arah Messi yang masih berdiri di depan Helton. Messi berhasil menguasai bola, menggoceknya, dan menaklukkan Helton. Gol kedua Barcelona diciptakan oleh Cesc Fabregas pada menit ke-87. Gol bermula dari pergerakan Lionel Messi yang berujung umpan ke tengah kotak penalti. Fabregas berhasil menjangkau bola, mengontrolnya dengan dada, dan menembakkannya ke gawang Porto. Barcelona sendiri sempat mengalami kesulitan mengembangkan permainan, terutama pada awal-awal babak pertama. Hal tersebut,tak lepas dari permainan agresif dan lugas yang diterapkan FC Porto. Mereka konsisten mengejar bola dan, setiap berhasil, berusaha membangun serangan, yang tak jarang berujung eksekusi. Pada sepuluh menit pertama, misalnya, sementara Barca gagal menciptakan peluang, Porto melepaskan dua tembakan, melalui Guarin dan Moutinho. Sementara tembakan Guardin meleset, eksekusi Moutinho ditepis Victor Valdes. Pada menit ke-12, Messi melakukan pergerakan yang berujung umpan kepada David Villa, yang sayangnya sudah dalam posisi
off-side. Porto beraksi cepat mengatur barisan dan kembali menampilkan permainan agresif seperti sebelumnya. Namun, Barcelona bersikap tenang menghadapi tekanan itu dan perlahan mengalami perbaikan performa. Namun, tak ada peluang berarti, sampai Xavi melepaskan tembakan pada menit ke-37, yang bisa diantisipasi Helton. Porto kemudian mencoba melakukan serangan baru. Namun, tekanan yang dilakukan Barca membuat Guarin memutuskan mengumpan bola ke belakang, yang dimanfaatkan Messi untuk mencetak gol. Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.
Barcelona kemudian mempertahankan tekanannya. Namun, meski tak terancam, mereka gagal menambah gol, sampai peluit turun minum berbunyi. Porto mencoba mengambil inisiatif menyerang pada babak kedua. Namun, semenit setelah tembakan jarak jauh Guarin diblok Valdes pada menit ke-54, Barcelona membalas melalui eksekusi David Villa, yang masih bisa dihentikan Helton. Setelahnya, Barcelona tampak mengendalikan keadaan. Selain mampu mematahkan serangan lawan, mereka juga semakin mampu merusak koordinasi pertahanan Porto dan melakukan tekanan. Kedua kubu belum menciptakan peluang berarti, ketika Rolando menerima kartu kuning kedua setelah melanggar Messi pada menit ke-85. Barcelona berhasil memanfaatkan keadaan itu untuk menambah gol, melalui Fabregas. Nasib buruk Porto tak berhenti di situ. Pada menit ke-89, mereka melihat Guarin menerima kartu kuning kedua setelah dinilai wasit melanggar Javier Mascherano. Meski tak kebobolan lagi setelahnya, mereka gagal menghindari kekalahan. Selama 90 menit, Barcelona menguasai bola sebanyak 68 persen dan menciptakan lima peluang emas dari sembilan usaha. Adapun Porto melepaskan dua tembakan akurat dari delapan percobaan.
Susunan pemain Barcelona: Victor Valdes; Dani Alves, Javier Mascherano, Eric Abidal, Adriano; Xavi Andres Iniesta Seydou Keita; Pedro (Cesc Fabregas 79), Lionel Messi, David Villa (Alexis Sanchez 60)
Cadangan: Olazabel Oier, Cesc Fabregas, Alexis Sanchez, Thiago Alcantara, Sergio Busquets, Andreu Fontas, Jonathan Dos Santos
Porto: Da Silva Arruda Helton; Cristian Sapunaru, Jorge Pires da Fonseca Rolando, NicolĂ¡s Otamendi, Jorge Ciro Perdomo Fucile; Josef Dias Souza (Francisco Reges Fernando 77); Fredy Guarin, Joao Moutinho; Givaldinho Hulk, Pinheiro Kleber (Fernando Belluschi 77), Cristian Rodriguez (Silvestre Varela 60)
Cadangan: Rafael Bracali, Roque Maicon, Fernando Daniel Belluschi, Silvestre Manuel Goncalves Varela, Campos Braume Manuel Abel Djalma, Francisco Reges Fernando, Steven Defour
Wasit: Bjorn Kuipers