Are you looking for some inside information on mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Here's an up-to-date report from mobil keluarga ideal terbaik indonesia experts who should know.
KOMPAS.com - Begitu sandar di Dermaga III Bakauheni, Lampung, ratusan penumpang antre satu persatu masuk ke dalam dek KM Musthika Kencana dengan antusias. Di kalangan para penumpang kapal feri yang sering melintas Bakauheni Merak dan sebaliknya, KM Musthika Kencana menjadi buah bibir baru-baru ini. Dari luar, KM Musthika Kencana terlihat mencolok di antara deretan kapal feri lainnya. Catnya putih mulus dan bersih. Nyaris tidak ada noda karat yang umumnya terlihat di kapal feri. TulisanWe Serve The Nationterpampang besar di lambung kapal. Di dalam kapal, kesan apik pun bertahan. Mobil-mobil terlihat rapi, berjajar di dek II yang terlihat bersih, nyaris tidak ada sampah. Dek kendaraan yang pada umumnya di kapal-kapal feri lainnya dipadati penumpang hari itu di awalFebruari ini terlihat sepi. Para penumpang keluar dari kendaraan dan satu persatu menuju ke dalam ruangan-ruangan penumpang yang tersedia di dalam kapal. Di kapal ini, setiap penumpang memang sengaja diarahkan agar meninggalkan kendaraannya dan masuk ke dalam ruangan penumpang. Tujuannya, adalah keamanan dan kenyamanan penumpang itu sendiri. Tidak terlalu sulit membujuk penumpang keluar dari kendaraannya. Sebab, uniknya, hampir seluruh ruangan-ruangan khusus penumpang, baik yang ekonomi maupun kelas bisnis yang dilengkapi pendingin udara, digratiskan. Begitu pula dengan ruang lesehan yang menjadi tempat favorit penumpang, khususnya sopir truk, untuk merebahkan badannya, serta ruang mainan anak, seluruhnya bisa diakses cuma-cuma. Ini berbeda jika kita naik kapal feri lainnya. Biaya tambahan setidaknya Rp 5.000 akan dikenakan jika penumpang masuk ke ruangan berpendingin udara. Setiap penumpang, entah itu sopir truk, mahasiswa, ataupun eksekutif, merasa diperlakukanistimewadi atas kapal ini. Aspek kenyamanan dan keamanan begitu menonjol dan diperhatikan. Sesaat kapal bertolak dari pelabuhan misalnya, di ruangan bisnis, layar televisi yang ada di atas penumpang memutar rekaman tentang cara penyelamatan dan menggunakan pelampung secara detail, apabila ter jadi kecelakaan. Hal yang jarang dilakukan di atas kapal feri BakauheniMerak pada umumnya. Begitu rekaman selesai, penumpang disuguhi tayangan film DVD, agar tidak bosan, beranjak dari kursinya. Ketika itu, film yang diputar adalah Resident Evil Afterlife yang baru beberapa bulan lalu diputar di berbagai bioskop. Tidak lama berselang, digelar musik live. Para penumpang pun bisa ikut berkaraoke bersama para penyanyi. Aman dan nyaman Supati (39), penumpang asal Kalianda, Lampung Selatan, mengaku terkesan d engan layanan di KM Musthika Kencana. Ada perasaan yang sangat berbeda yang dialami penumpang korban kapal nahas KM Laut Teduh II ini saat menaiki kapal feri KM Musthika Kencana untuk pertama kalinya. "Satu, rasanya lebih aman dan nyaman. Saya lihat di dalam banyak pelampung, di luar juga ada perahu sekocinya. Dan, di dalam banyak hiburannya. Gratis pula," ujar pria yang kehilangan sepeda motornya dalam tragedi terbakarnya KM laut Teduh, Januari 2011 silam, ini. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
Lain lagi dengan Ferdi (45), sopir truk tujuan Medan. Ia mengatakan, berada di atas KM Musthika Kencana, serasa sepertiorang penting. "Tadi, saat masuk (ke kapal), saya dan teman-teman (sopir truk) diberi kupon. Tidak tahunya, itu kupon untuk ditukarkan dua gelas kopi di kafe kapal,"ujarnya. Menurutnya, perlakuan semacam ini tidak pernah ditemui sebelumnya di kapal-kapal lainnya. Namun, ia beraharap, layanan macam ini bukanlah sementara, hanya memberi kesan, pasca-musibah KM Laut Teduh semata. Ditemui di atas kapal, Bambang Ruslamiyanto, pengawas di KM Musthika Kencana mengungkapkan, layanan memberi kopi gratis kepada sopir truk dan membebaskan pungutan di ruang bisnis maupun penumpang lainnya, sudah ada sejak sebelum musibah KM Laut Teduh II. Tragedi KM Lautan Teduh Menurutnya, pemberian layanan dan keselamatan terbaik bagi para penumpang sudah digariskan oleh perusahaannya, yaitu PT Dharma Lautan Utama.Perusahaan tetap untung kok meskipun melakukan semua (pelayanan) itu, saat ditanyakan motif ekonomi perusahaan melakukan pelayanan istimewa itu. Ia bercerita, untuk mendukung faktor keamanan, awak kapal dilatih seminggu sekali untuk melakukan penyelamatan dan mengatasi kebakaran di atas kapal. Bahkan, di setiap pelayaran, diikutsertakan empat orang anggota marinir yang bersiap-siaga mengatasi berbagai gangguan keselamatan. Saat musibah KM Laut Teduh terjadi, awak kapal kami kebetulan menyelamatkan ratusan penumpang. Mereka dibawa ke sini (kapal),tutur Bambang menceritakan pengalaman yang menunjukkan betapa terlatihnya awak KM Musthika Kencana. Kapal buatan Jepang yang berusia belasan tahun dengan kapasitas penumpang hingga 586 orang ini juga dilengkapi berbagai fitur keselamatan dan keamanan. Belasan tabung pemadam kebakaran dan hydrant tersimpan dengan baik di tiap ruangan dan dek. Selain sekoci, kapal ini juga dilengkapi belasan ILR (inflatable life raft) atau rakit keselamatan yang berisi pula alat pendukung bertahan hidup macam makanan minuman, sinyal parasut, sinyal asap, senter dan alat P3K. Bahkan, untuk keamanan, dek kendaraan dan ruangmesin dilengkapi kamera CCTV (close circuit television) yang dimonitor oleh petugas terus menerus. Penghargaan Atas berbagai upayanya itu, PT Dharma Lautan Utama yang menjalankan sistem manajemen keselamatan internasional (International Safety Management Code) ini mendapatkan banyak penghargaan, berganti-ganti Menteri Perhubungan RI. Di antaranya, piagam tahun 2002 dari Menteri Perhubungan RI Agum Gumelar untuk angkutan Lebaran yang menerapkan standar keamanan terbaik. Menurut Nuri (23), penumpang asal Kota Metro, Lampung, hal baik yang dilakukan di atas KM Musthika Kencana lambat laun dapat menghilangkan trauma dan kekhawatiran penumpang akan buruknya standar keamanan pelayaran penyeberangan di Merak-Bakauheni selama ini. Untuk itu, diharapkan, operator-operator kapal ferilainnya dapat meniru langkah yang dilakukan di atas KM Musthika Kencana.
Lain lagi dengan Ferdi (45), sopir truk tujuan Medan. Ia mengatakan, berada di atas KM Musthika Kencana, serasa sepertiorang penting. "Tadi, saat masuk (ke kapal), saya dan teman-teman (sopir truk) diberi kupon. Tidak tahunya, itu kupon untuk ditukarkan dua gelas kopi di kafe kapal,"ujarnya. Menurutnya, perlakuan semacam ini tidak pernah ditemui sebelumnya di kapal-kapal lainnya. Namun, ia beraharap, layanan macam ini bukanlah sementara, hanya memberi kesan, pasca-musibah KM Laut Teduh semata. Ditemui di atas kapal, Bambang Ruslamiyanto, pengawas di KM Musthika Kencana mengungkapkan, layanan memberi kopi gratis kepada sopir truk dan membebaskan pungutan di ruang bisnis maupun penumpang lainnya, sudah ada sejak sebelum musibah KM Laut Teduh II. Tragedi KM Lautan Teduh Menurutnya, pemberian layanan dan keselamatan terbaik bagi para penumpang sudah digariskan oleh perusahaannya, yaitu PT Dharma Lautan Utama.Perusahaan tetap untung kok meskipun melakukan semua (pelayanan) itu, saat ditanyakan motif ekonomi perusahaan melakukan pelayanan istimewa itu. Ia bercerita, untuk mendukung faktor keamanan, awak kapal dilatih seminggu sekali untuk melakukan penyelamatan dan mengatasi kebakaran di atas kapal. Bahkan, di setiap pelayaran, diikutsertakan empat orang anggota marinir yang bersiap-siaga mengatasi berbagai gangguan keselamatan. Saat musibah KM Laut Teduh terjadi, awak kapal kami kebetulan menyelamatkan ratusan penumpang. Mereka dibawa ke sini (kapal),tutur Bambang menceritakan pengalaman yang menunjukkan betapa terlatihnya awak KM Musthika Kencana. Kapal buatan Jepang yang berusia belasan tahun dengan kapasitas penumpang hingga 586 orang ini juga dilengkapi berbagai fitur keselamatan dan keamanan. Belasan tabung pemadam kebakaran dan hydrant tersimpan dengan baik di tiap ruangan dan dek. Selain sekoci, kapal ini juga dilengkapi belasan ILR (inflatable life raft) atau rakit keselamatan yang berisi pula alat pendukung bertahan hidup macam makanan minuman, sinyal parasut, sinyal asap, senter dan alat P3K. Bahkan, untuk keamanan, dek kendaraan dan ruangmesin dilengkapi kamera CCTV (close circuit television) yang dimonitor oleh petugas terus menerus. Penghargaan Atas berbagai upayanya itu, PT Dharma Lautan Utama yang menjalankan sistem manajemen keselamatan internasional (International Safety Management Code) ini mendapatkan banyak penghargaan, berganti-ganti Menteri Perhubungan RI. Di antaranya, piagam tahun 2002 dari Menteri Perhubungan RI Agum Gumelar untuk angkutan Lebaran yang menerapkan standar keamanan terbaik. Menurut Nuri (23), penumpang asal Kota Metro, Lampung, hal baik yang dilakukan di atas KM Musthika Kencana lambat laun dapat menghilangkan trauma dan kekhawatiran penumpang akan buruknya standar keamanan pelayaran penyeberangan di Merak-Bakauheni selama ini. Untuk itu, diharapkan, operator-operator kapal ferilainnya dapat meniru langkah yang dilakukan di atas KM Musthika Kencana.