binatang langka

JAKARTA, KOMPAS.com - Program magang bagi mahasiswa penting dikembangkan perguruan tinggi. Integrasi pendidikan di dalam ruang kuliah dengan magang di berbagai perusahaan maupun lembaga swadaya masyarakat di dalam dan luar negeri dapat membekali mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantantangan global setelah lulus kuliah.

"Program co-op atau magang memberi banyak manfaat untuk mahasiswa. Program yang kami kembangkan ini mendapat respon yang baik dari mahasiswa. Karena itu, kami terus berupaya meluaskan program magang dengan terus membuka peluang kemitraan baru di berbagai negara," kata Joseph E Aoun, Presiden Universitas Northeastern Amerika Serikat, dalam acaradiskusi media tentang Globalisasi Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan ACCES Education Beyond di bawah naungan Putera Sampoerna Foundation di Jakarta, Kamis (15/9/2011).

 

Universitas Northeastern memfasilitasi setiap mahasiswa untuk magang mulai semester empat selama 4-6 bulan di wilayah Amerika Serikat dan negara lain. Kerjasama dijalin dengan 2.500 perusahaan dan lembaga swadaya masyarakat di 85 negara. 

 

Mahasiswa juga didorong untuk mengambil program magang di negara-negara lain. Kesempatan ini sebagai peluang belajar bagi mahasiswa untuk belajar kerja secara langsung di dunia bisnis dan memahami masyarakat yang berbeda dari dirinya. Ini suatu cara belajar yang bagus bagi mahasiswa untuk mengalami jadi masyarakat global, ujar Aoun.

Menurut Aoun, integrasi kuliah dan magang membuat mahasiswa lebih memiliki daya saing yang tinggi dalam meraih pekerjaan maupun berwirausaha. Dorongan kuat dari kampus untuk mahasiswa memilih magang di luar negeri justru dapat membuat mahasiswa lebih mudah beradaptasi di era globalisasi ini.  

 

Benar-benar ide yang baik untuk menyelidiki sedikit lebih dalam subjek
. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan kepercayaan diri yang Anda butuhkan untuk usaha di daerah baru.

Kita tidak tahu, mahasiswa yang lulus nanti mau tinggal atau kerja di amna. Dengan adanya kesempatan magang di luar negeri, mahasiswa tidak sulit untuk beradaptasi. Inilah yang perlu diperkuat kampus dalam emnghadapi globalisasi, ujar Aoun.

 

Kehadiran Aoun ke Indonesia untuk menjajaki kemitraan dengan perusahaan dan perguruan tinggi. Indonesia dinilai strategis karena saat ini emnjadi pemimpin di kawasan ASEAN serta berkembangnya keuangan Islam.

 

Brook Ross, Pimpinan ACCES, mengatakan perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Indonesia didorong untuk meluaskan keemitraan dalam pendidikan dan penelitian. Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudyoyono.

 

Pendidikan tinggi internasional sudah mulai jadi kebutuhan banyak ornag Indonesia. Kita perlu buka peluang atau akses bagi mahasiswa dan profesional Indoensia untuk juga bisa mendapatkan pendidikan tinggi dnegan kualitas internasional di negara-negara lain, kata Brook.

 

Nila Tansir, Manager Komunikasi Putera Sampoerna Foundation, mengatakan kemitraan dengan perguruan tinggi luar negeri dijalin untuk juga mendapatkan akses beasiswa kuliah yang luas bagi masyarakat Indoensia. Kami punya program SMA internasional untuk anak-anak Indonesia dari keluarga tidak mampu yang gratis. Kemitraan dengan kampus di luar negeri bisa membuka peluang bagi lulusan SMA dari keluarga tidak mampu itu untuk bisa kuliah di luar negeri, kata Nila.