KOMPAS.com - Juara dunia MotoGP Jorge Lorenzo mengakui, dia banyak belajar tentang pengembangan motor selama tiga musim mendampingi juara dunia tujuh kali kelas premier, Valentino Rossi. Tetapi menurunya, tantangan terberat untuk musim 2011 ini datang dari pebalap Australia, Casey Stoner. "Saya tidak terlalu yakin, karena tidak seorang pun yang tahu mengenai masa depannya," ujar Lorenzo, mengenai peluangnya menjadi pebalap pertama selain Rossi, yang sukses mempertahankan gelar juara MotoGP sejak 1998. "Menjadi juara adalah hasil maksimal. Saya merasa sangat beruntung dan sangat bahagia masuk MotoGP bersama Yamaha. "Saya sang juara, tetapi itu sudah berlalu. Sekarang kami mulai bertarung lagi untuk menjadi nomor satu pada musim 2011. Kami harus sepenuhnya konsentrasi." Pebalap Spanyol ini yakin, musim baru ini Stoner menjadi penantang terberat karena dalam debutnya bersama Honda, mantan juara dunia 2007 tersebut langsung nyetel. Itu dibuktikannya saat tes
post-season di Valencia, awal November lalu. Mantan pebalap Ducati tersebut mengungguli rekan setimnya, Dani Pedrosa, dan Rossi, yang kini bergabung dengan Ducati. "Saya tetap mengatakan bahwa Casey merupakan kompetitor terdekatku karena dia sangat cepat sekarang," jelas Lorenzo. "Ini berdasarkan hasil tes di Valencia dan bagaimana waktu terbaik kami." Stoner dan Lorenzo hanya terpaut 0,113 detik dalam tes di Valencia tersebut. Meskipun performa itu tak berubah selama latihan resmi pra-musim, Lorenzo merasa balapan malam di Qatar yang menjadi seri pembuka, bakal menghadirkan kejutan. "Tidak ada orang yang tahu apa yang terjadi di Qatar. Balapan malam menyenangkan, tetapi berbeda dan mungkin pemenang di Qatar adalah pebalap lain. Bukan saya atau Casey," simpul mantan juara dunia dua kali kelas 250cc ini. You may not consider everything you just read to be crucial information about
mobil keluarga ideal terbaik indonesia. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.
Mengenai bekas rekan setimnya, Rossi, yang meninggalkan Yamaha setelah merengkuh empat gelar juara dunia bersama tim Jepang tersebut, Lorenzo tetap menaruh hormat. Menurutnya, "The Doctor" tetap memiliki peluang juara, meskipun harus melewati banyak rintangan. "Dia hanya menunggang Ducati selama dua hari, sehingga terlalu dini memberikan penilaian tentang dia dan Ducati," ujar Lorenzo, yang menjadi orang pertama yang bisa kalahkan Rossi, ketika mereka sama-sama berada dalam satu tim. "Dia seorang olahragawan yang hebat, memiliki imej yang bagus, menjadi juara dunia sembilan kali, dan punya bakal luar biasa dan bisa menjadi juara bersama Ducati... Tetapi ingat, Ducati hanya baru menjadi juara bersama Casey," tambah Lorenzo, yang menanggalkan nomor 99 dan menggantinya dengan nomor 1 pada tahun ini.
Tak tertekan untuk kejar rekor Rossi Lorenzo dan Rossi akhirnya berpisah karena adanya rivalitas di antara mereka. Tetapi Lorenzo mengklaim, dia tidak merasa tertekan untuk mengejar rekor Rossi yang meraih banyak gelar bersama Yamaha. "Saya bahagia dengan apa yang saya dapatkan sekarang," ujarnya. "Jika saya tidak memenangi banyak gelar, saya tetap senang. Jika saya bisa menang lebih banyak lagi, maka saya akan lebih bahagia. Tahun ini kami akan memiliki motor yang berbeda. Saya memiliki teman baru (Ben Spies) yang masih muda dan enerjik. Kompetisi akan lebih menarik." Dengan kepergian Rossi, maka tanggung jawab Lorenzo akan bertambah karena dia harus memimpin proyek pengembangan YZR-M1. Tetapi dia merasa sudah siap menjalani tugas tersebut. "Saya selalu belajar dari Rossi," jelas Lorenzo. "Dan saya adalah seorang perfeksionis yang sangat teliti, seperti dia, ketika datang untuk menge mengembangkan motor. "Sekarang kami (Yamaha) harus lebih pintar dan memahami kondisi motor. Pada dasarnya, kami perlu tambahan tenaga dan akselerasi untuk tahun ini." Lorenzo, yang tahun lalu tidak ikut tes pra-musim karena sedang dalam proses pemulihan cedera, akan tampil perdana pada musim 2011 di Sepang, Malaysia, 1-3 Februari. Waktu tersebut merupakan tes resmi pertama.
crashnet