Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, itu menjadi lebih menarik. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek
tentu tidak terkecuali.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, mengatakan sistem pengelolaan Call Center 24 Jam "1955" di Taiwan guna melayani pengaduan TKI dan tenaga kerja asing lainnya, dapat menjadi model yang akan diperjuangkan agar memudahkan akses pelayanan TKI di negara lain. Menurut Jumhur, peranan Call Center 1955 yang didirikan pemerintah Taiwan sudah dirasakan manfaatnya bagi TKI. Saat ini, jumlah TKI di Taiwan mencapai 161.000 dan merupakan pekerja asing terbesar di Taiwan. "Dengan Call Center yang ada di tiap negara penempatan, TKI dapat menyampaikan permasalahan dan bantuan penanganan, termasuk menggunakannya sebagai sarana konsultasi terkait pekerjaan TKI maupun hak-hak TKI," ujar Jumhur kepada Kompas di Jakarta, Jumat (29/4/2011). Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.
"Negara yang memberi akses layanan pengaduan langsung kepada TKI juga akan dipandang sebagai negara yang baik dalam memperlakukan TKI," ujarnya. Jumhur juga menjelaskan, BNP2TKI pada tahun 2011 ini, juga akan meluncurkan pegoperasian layanan atau pusat pengaduan TKI berupa Call Center 24 Jam, yang juga dapat diakses gratis melalui nomor telepon khusus oleh TKI, keluarga TKI, ataupun masyarakat luas yang menghendaki penyelesaian permasalahan TKI baik yang terjadi di dalam serta di luar negeri. Jumhur bersama rombongan BNP2TKI di antaranya Deputi Perlindungan Lisna Poelongan, Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi Endang Sulistyaningsih, Direktur Kerjasama Luar Negeri Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Anjar Prihantoro, Direktur Penyiapan Pemberangkatan Arifin Purba, Direktur Perlindungan dan Advokasi Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Sadono, Kepala Biro Hukum dan Humas Ramiany Sinaga, serta Tenaga Profesional Kepala BNP2TKI Bidang Komunikasi Publik Mahmud F Rakasima, berada di Taiwan sejak Rabu (27/4/2011) guna menghadiri Pertemuan Tahunan V Indonesian Economic and Trade Office to Taipei (IETO/KDEI) dengan Taiwan Economic Trade Office (TETO), (29/4/2011) di Taipei.
"Negara yang memberi akses layanan pengaduan langsung kepada TKI juga akan dipandang sebagai negara yang baik dalam memperlakukan TKI," ujarnya. Jumhur juga menjelaskan, BNP2TKI pada tahun 2011 ini, juga akan meluncurkan pegoperasian layanan atau pusat pengaduan TKI berupa Call Center 24 Jam, yang juga dapat diakses gratis melalui nomor telepon khusus oleh TKI, keluarga TKI, ataupun masyarakat luas yang menghendaki penyelesaian permasalahan TKI baik yang terjadi di dalam serta di luar negeri. Jumhur bersama rombongan BNP2TKI di antaranya Deputi Perlindungan Lisna Poelongan, Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi Endang Sulistyaningsih, Direktur Kerjasama Luar Negeri Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Anjar Prihantoro, Direktur Penyiapan Pemberangkatan Arifin Purba, Direktur Perlindungan dan Advokasi Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Sadono, Kepala Biro Hukum dan Humas Ramiany Sinaga, serta Tenaga Profesional Kepala BNP2TKI Bidang Komunikasi Publik Mahmud F Rakasima, berada di Taiwan sejak Rabu (27/4/2011) guna menghadiri Pertemuan Tahunan V Indonesian Economic and Trade Office to Taipei (IETO/KDEI) dengan Taiwan Economic Trade Office (TETO), (29/4/2011) di Taipei.