Jika Anda memiliki minat bahkan melewati di topik Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, maka Anda harus melihat pada informasi berikut. Artikel ini mencerahkan menyajikan beberapa berita terbaru tentang masalah Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memastikan program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) tetap jalan dan tidak terpengaruh oleh kondisi di Jepang. Beberapa merek seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki dan Nissan tetap berpegang pada komitmennya mendukung program itu dan dalam persiapan sambil menunggu regulasi. "Target tetap 2012, mudah-mudahan bisa tercapai. Jadi saat regulasi keluar, semua sudah bisa langsung jalan," ujar Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian kepada Kompas.com di Bandung, Jumat (8/4). Sekarang kita telah membahas aspek-aspek Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Regulasi resmi, kata Budi akan dikeluarkan sejalan dengan kesiapan masing-masing merek. Dalam penyusunannya, setiap pasal diciptakan berdasarkan negosiasi antara prinsipal dan pemerintah Indonesia. Ia memastikan kalau program low cost and green car Indonesia jauh lebih kompetitif ketimbang eco car Thailand, khususnya dari segi investasi. Selain itu, potensi pasar Indonesia yang besar membuat prinsipal tak perlu khawatir mencari pasar di luar negeri. Berbeda dengan Thailand yang mewajibkan setiap merek memproduksi minimal 100.000 unit per tahun. "Nilai investasi untuk menciptakan mobil baru bagi Indonesia sekitar Rp3-4 triliun (500 juta dollar AS) untuk persiapan, pembangunan pabrik, sampai produksi. Tapi, untuk skala global itu masih kecil," tegas Budi.
Regulasi resmi, kata Budi akan dikeluarkan sejalan dengan kesiapan masing-masing merek. Dalam penyusunannya, setiap pasal diciptakan berdasarkan negosiasi antara prinsipal dan pemerintah Indonesia. Ia memastikan kalau program low cost and green car Indonesia jauh lebih kompetitif ketimbang eco car Thailand, khususnya dari segi investasi. Selain itu, potensi pasar Indonesia yang besar membuat prinsipal tak perlu khawatir mencari pasar di luar negeri. Berbeda dengan Thailand yang mewajibkan setiap merek memproduksi minimal 100.000 unit per tahun. "Nilai investasi untuk menciptakan mobil baru bagi Indonesia sekitar Rp3-4 triliun (500 juta dollar AS) untuk persiapan, pembangunan pabrik, sampai produksi. Tapi, untuk skala global itu masih kecil," tegas Budi.