Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, itu menjadi lebih menarik. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek
tentu tidak terkecuali.
MELAKA, KOMPAS.com - Kontingen dari Indonesia untuk Kejuaraan Dunia Karate Yunior dan Kadet ke-7 di Melaka, Malaysia, menelan pil pahit pada hari kedua kompetisi, Jumat (14/10/2011). Enam karateka yang bertanding kalah, sehingga tak ada satu pun yang lolos ke babak final. Penampilan Indonesia hari ini diakhiri dengan kekalahan karateka asal DKI Jakarta, Muhammad Zaki Firdaus, dengan nilai telak 0-6, dari lawannya, Jus Markac, dari Slovenia, untuk kelas kumite 76 kilogram putra. Zaki adalah karateka terakhir yang tampil hari Jumat ini, Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Pada hari Sabtu (15/10/2011) besok, masih ada karateka dari Indonesia yang tampil. Total wakil Indonesia di kejuaraan itu 14 orang. Dari enam karateka asal Indonesia, karateka untuk nomor kata perseorangan putra, Andi Dasril Dharmawan, mengawali kekalahan dari karateka asal Iran, Abolfazl Shahrjerdi. Pada nomor kata perseorangan putri Eva Fitria tumbang di tangan Shaimaa Solyman dari Mesir. Secara berturut-turut diikuti kekalahan Adi Nulfahmi, Garuda Mahameru, dan Maya Sheva dari lawan-lawannya. Manajer Tim Indonesia, Jack Napitupulu, mengatakan bahwa bukan medali emas yang mereka incar dengan berpartisipasi ke kompetisi tertinggi ini. "Para karateka ini masih harus menambah wawasan dan jam terbang mereka," katanya.
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Pada hari Sabtu (15/10/2011) besok, masih ada karateka dari Indonesia yang tampil. Total wakil Indonesia di kejuaraan itu 14 orang. Dari enam karateka asal Indonesia, karateka untuk nomor kata perseorangan putra, Andi Dasril Dharmawan, mengawali kekalahan dari karateka asal Iran, Abolfazl Shahrjerdi. Pada nomor kata perseorangan putri Eva Fitria tumbang di tangan Shaimaa Solyman dari Mesir. Secara berturut-turut diikuti kekalahan Adi Nulfahmi, Garuda Mahameru, dan Maya Sheva dari lawan-lawannya. Manajer Tim Indonesia, Jack Napitupulu, mengatakan bahwa bukan medali emas yang mereka incar dengan berpartisipasi ke kompetisi tertinggi ini. "Para karateka ini masih harus menambah wawasan dan jam terbang mereka," katanya.
yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.